Buat banyak orang, makan sehat sering identik dengan mahal. Mulai dari harga sayuran organik yang lebih tinggi, daging segar yang tidak selalu terjangkau, sampai kebiasaan pesan makanan sehat lewat aplikasi yang ujung-ujungnya bikin dompet menipis. Padahal, ada cara yang bisa bikin kamu tetap makan sehat, teratur, sekaligus hemat: meal prep.
Meal prep bukan sekadar tren gaya hidup sehat yang dibagikan di media sosial. Lebih dari itu, ini adalah strategi pintar buat mengatur pola makan, menjaga anggaran belanja, dan mengurangi stres sehari-hari soal “besok makan apa”.
Kenapa Meal Prep Bisa Jadi Solusi?
Coba hitung sederhana: sekali pesan makanan lewat aplikasi, katakanlah Rp40.000. Kalau sehari dua kali pesan, itu sudah Rp80.000. Dalam sebulan bisa tembus Rp2,4 juta hanya untuk makan siang dan malam. Belum termasuk sarapan, ngopi, atau camilan.
Bandingkan dengan belanja bahan makanan untuk seminggu, misalnya Rp400.000–500.000. Dari bahan itu, kamu bisa bikin 10–14 porsi makanan sehat. Kalau dikalkulasi, per porsi bisa jauh lebih murah, bahkan kadang cuma Rp15.000–20.000.
Selain hemat, meal prep juga bikin kamu punya kendali penuh atas apa yang masuk ke tubuh. Kamu bisa pilih bahan segar, atur kadar garam, gula, dan minyak sesuai kebutuhan, serta pastikan porsinya sesuai dengan gaya hidupmu.
Langkah 1: Rencanakan Menu dengan Realistis
Kunci dari meal prep adalah perencanaan. Jangan langsung membayangkan menu ala restoran bintang lima. Mulai dari yang sederhana dan sesuai selera.
Misalnya:
- Sarapan: overnight oats dengan buah, atau roti gandum dengan telur.
- Makan siang: nasi merah + ayam panggang + tumis sayur.
- Makan malam: kentang rebus + ikan bakar + salad.
Dengan menu sederhana tapi seimbang, meal prep jadi lebih mudah dijalankan tanpa harus bikin kamu stres di dapur.
Langkah 2: Belanja Bahan Sekali Seminggu
Salah satu cara menghemat adalah dengan belanja mingguan, bukan harian. Dengan begitu, kamu bisa membeli dalam jumlah lebih banyak dengan harga lebih murah, sekaligus mengurangi godaan untuk jajan di luar.
Tips saat belanja:
- Catat menu sebelum pergi ke pasar/supermarket.
- Prioritaskan bahan lokal yang sedang musim, biasanya lebih murah.
- Jangan tergoda diskon besar kalau sebenarnya tidak ada di rencana menu.
Langkah 3: Pilih Bahan yang Fleksibel
Bahan fleksibel artinya bisa dipakai untuk beberapa menu berbeda. Contohnya:
- Ayam: bisa dipanggang untuk makan siang, dibuat sup untuk malam.
- Telur: sarapan omelet, tambahan topping salad, atau lauk cepat saji.
- Sayuran seperti wortel, brokoli, buncis: bisa ditumis, direbus, atau jadi campuran sup.
Dengan bahan serbaguna, kamu bisa hemat belanja sekaligus hemat waktu.
Langkah 4: Sediakan Waktu Khusus Masak
Meal prep butuh komitmen waktu, biasanya 2–3 jam sekali seminggu. Di waktu ini, kamu bisa sekaligus mencuci, memotong, memasak, dan menyimpan makanan.
Contoh alur praktis:
- Masak protein (ayam, ikan, tahu, tempe) dalam jumlah besar.
- Rebus atau tumis sayuran setengah matang.
- Bagi ke dalam wadah sesuai porsi sekali makan.
- Simpan di kulkas atau freezer.
Dengan cara ini, setiap kali lapar, kamu tinggal panaskan makanan tanpa repot mulai dari nol.
Langkah 5: Gunakan Wadah yang Tepat
Investasi kecil di wadah penyimpanan bisa bikin meal prep lebih awet dan praktis. Pilih wadah kedap udara dan tahan microwave. Gunakan ukuran porsi sekali makan agar mudah diambil.
Selain itu, gunakan label atau stiker untuk menandai tanggal masak agar makanan tidak terbuang sia-sia. Prinsipnya, meal prep bukan hanya hemat uang, tapi juga hemat makanan.
Langkah 6: Jangan Lupakan Variasi
Salah satu tantangan meal prep adalah rasa bosan. Kalau setiap hari menunya sama, kamu bisa tergoda untuk kembali pesan makanan di luar.
Solusinya, variasikan bumbu dan cara masak meski bahan sama. Ayam bisa dipanggang dengan bumbu barbeque di minggu pertama, lalu dengan bumbu rica-rica di minggu berikutnya. Dengan begitu, makanan tetap terasa segar dan menarik.
Langkah 7: Hitung Efisiensi Finansial
Meal prep bukan hanya soal kesehatan, tapi juga strategi finansial. Coba buat simulasi sederhana:
| Pola Makan | Biaya Harian | Biaya Bulanan |
|---|---|---|
| Pesan makanan online (2x sehari) | Rp80.000 | Rp2.400.000 |
| Meal prep (belanja mingguan Rp500.000) | Rp17.000/porsi | Rp2.000.000 (14 porsi x 4 minggu) |
| Kombinasi (meal prep + pesan sesekali) | Rp50.000 | Rp1.500.000–1.800.000 |
Dari simulasi ini, jelas bahwa meal prep bisa memangkas pengeluaran makan 20–40% per bulan.
Meal Prep sebagai Bentuk Self-Care Finansial
Banyak orang berpikir self-care itu tentang belanja barang atau liburan, padahal menyiapkan makanan sehat dan hemat juga bentuk self-care. Kamu sedang menjaga tubuh tetap fit sekaligus menjaga dompet tetap aman.
Kesehatan fisik dan finansial berjalan beriringan. Makan sehat bikin tubuh lebih bertenaga, produktif, dan terhindar dari biaya medis di kemudian hari. Jadi, meal prep sebenarnya bukan penghematan jangka pendek saja, tapi juga investasi jangka panjang.
Meal prep hemat bukan sekadar tren, tapi strategi hidup cerdas. Dengan perencanaan sederhana, belanja yang terukur, dan sedikit komitmen waktu, kamu bisa menikmati makan sehat tanpa bikin anggaran bocor.
Ingat, tujuan meal prep bukan menciptakan makanan sempurna ala chef, tapi membantu kamu lebih disiplin, sehat, dan stabil secara finansial. Mulailah dari langkah kecil, nikmati prosesnya, dan rasakan dampaknya.