Menabung Rp10 juta dalam waktu enam bulan kedengarannya mungkin seperti tantangan besar, apalagi kalau Anda merasa gaji bulanan selalu pas-pasan. Tapi sebenarnya, tujuan ini bukan sesuatu yang mustahil. Banyak orang berhasil melakukannya, bahkan dengan penghasilan yang tidak terlalu besar. Kuncinya ada di cara melihat uang dan mengatur keuangan harian secara sadar. Artikel ini akan ngebahas tips menabung yang bisa langsung Anda terapkan, tanpa harus ekstrem atau menyiksa diri.
Kenapa Target 10 Juta?
Bisa saja target Anda adalah 100 juta, tinggal dikalikan saja dengan pembagian dari perhitungan menabung 10 Juta ini. Sebelum masuk ke strategi, perlu dijelasin dulu: kenapa angka Rp10 juta? Buat sebagian orang, angka ini bisa jadi dana darurat, modal usaha kecil, tabungan nikah, bahkan DP motor. Artinya, nominal ini cukup signifikan untuk banyak kebutuhan finansial yang penting. Menentukan target dengan angka konkret bikin proses nabung terasa lebih terarah dan menantang, tapi tetap masuk akal.
Kalau dibagi rata, Rp10 juta dalam 6 bulan artinya Anda harus nyisihin sekitar Rp1.666.000 per bulan. Angka ini tentu tergantung dari kondisi keuangan masing-masing, tapi di sinilah peran strategi “hemat uang” yang akan dibahas nanti.
1. Pahami Dulu Pola Pengeluaran Harian
Sebelum buru-buru pakai strategi menabung, coba ambil waktu seminggu buat catat semua pengeluaran Anda. Dari yang besar kayak bayar kontrakan, sampai yang kecil seperti beli kopi sachet di warung. Tujuannya simpel: tahu ke mana uang pergi setiap hari.
Biasanya dari sini bakal kelihatan jelas, ternyata banyak uang bocor dari hal-hal kecil yang kelihatannya sepele.
Contoh: langganan streaming yang sebenarnya jarang Anda tonton, atau ongkos ojek online padahal jarak tempuh bisa jalan kaki.
Setelah Anda sadar sama kebiasaan-kebiasaan ini, baru bisa lanjut ke langkah selanjutnya.
2. Gunakan Metode “Prioritas Harian”
Tips menabung paling realistis adalah dengan mengelola keuangan dari hal terkecil: kebutuhan harian. Konsepnya bukan “potong semua pengeluaran”, tapi seleksi mana yang benar-benar penting.
Misalnya Anda biasa ngopi di kafe 4x seminggu. Bisa tidak dikurangin jadi seminggu sekali aja, dan sisanya Anda seduh sendiri di rumah? Kalau sekali ngopi habis Rp35.000, dengan mengurangi tiga kali, Anda udah hemat Rp105.000 seminggu. Dalam sebulan, itu jadi Rp420.000. Dalam enam bulan? Udah hampir Rp2,5 juta cuma dari ngurangin satu kebiasaan kecil.
Kalau dikombinasikan dengan prioritas lain — kayak masak sendiri, bawa bekal, atau pakai transportasi umum — potensi penghematannya bisa makin besar.
3. Pisahkan Uang Menabung di Awal
Salah satu kesalahan umum orang dalam menabung adalah “nabung dari sisa”. Padahal, prinsip keuangan yang sehat justru kebalikannya: simpan dulu, baru pakai sisanya.
Begitu gajian masuk, langsung pisahkan Rp1,6 juta (atau sesuai target Anda) ke rekening terpisah. Rekening ini sebaiknya tidak memiliki kartu debit dan tidak terkoneksi ke mobile banking utama, supaya Anda tidak tergoda ngambil uangnya seenaknya.
Langkah ini kelihatannya simpel, tapi efeknya besar. Karena tanpa sadar, Anda akan mulai menyesuaikan gaya hidup berdasarkan sisa uang yang ada — bukan sebaliknya.
4. Manfaatkan Produk Keuangan yang Sesuai
Menabung bukan cuma soal nyimpen uang, tapi juga tentang memilih media yang tepat. Kalau Anda nyimpen uang di rekening utama yang biasa dipakai belanja, besar kemungkinan uangnya akan kepakai juga.
Solusinya, Anda bisa pilih produk keuangan yang bantu Anda nabung secara disiplin. Misalnya:
- Tabungan otomatis: banyak bank punya fitur autodebit ke rekening tabungan lain.
- Rekening harian dengan bunga tinggi: seperti Nobu GoMax Savings, yang kasih bunga harian hingga 5% p.a — cocok buat simpanan jangka pendek seperti ini.
- Deposito berjangka pendek: kalau Anda yakin tidak akan butuh uangnya dalam 6 bulan, deposito bisa bantu Anda tahan diri karena dananya tidak fleksibel dicairkan sewaktu-waktu.
Intinya, pilih produk yang bikin uang Anda “ngumpet” dengan aman tapi tetap produktif.
5. Tantang Diri dengan “No Spend Challenge”
Kalau Anda tipe yang suka tantangan, coba metode “no spend day” atau “no spend week”. Atur seminggu dalam sebulan di mana Anda sama sekali tidak belanja untuk hal di luar kebutuhan pokok.
Misalnya selama seminggu Anda cuma boleh:
- masak dari bahan makanan yang udah ada
- tidak jajan di luar
- tidak beli barang online
- tidak bayar langganan baru
Kalau dilakukan konsisten sebulan sekali, hasilnya bisa sangat signifikan buat bantu nabung cepat.
6. Cuan dari Barang Nganggur
Cara lain nabung lebih cepat adalah dengan nambah pemasukan dari barang-barang yang udah tidak Anda pakai. Punya baju branded yang masih bagus? Gadget lama yang masih bisa dipakai? Tas, sepatu, bahkan buku-buku yang cuma numpuk?
Coba jual di marketplace atau komunitas preloved. Biasanya Anda bisa dapet tambahan ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Uang hasil jualan ini bisa langsung Anda masukin ke tabungan Rp10 juta itu tanpa ngurangin dari gaji.
7. Hindari Cicilan dan Paylater Bila Tidak Mendesak
Salah satu tantangan utama dari rencana menabung cepat adalah cicilan impulsif. Walaupun kelihatannya ringan — “cuma Rp300 ribuan per bulan” — tapi kalau dilakukan berkali-kali, bisa nguras uang yang seharusnya masuk ke tabungan.
Kalau Anda lagi ngejar target nabung dalam waktu pendek, usahakan untuk tidak ambil cicilan baru. Kalau perlu, fokus untuk melunasi cicilan yang sudah ada tanpa menambah cicilan baru.
8. Buat Sistem Reward Pribadi
Menabung bisa jadi terasa berat kalau tidak ada motivasi. Makanya, Anda bisa kasih diri sendiri “hadiah kecil” tiap kali berhasil konsisten menabung bulanan.
Misalnya, setelah berhasil konsisten nabung Rp1,6 juta selama tiga bulan, Anda kasih reward nonton bioskop atau makan enak — asal tidak lebih dari 10% dari total tabungan yang udah berhasil dikumpulin.
Ini penting supaya Anda tidak merasa stres selama proses nabung, dan tetap punya semangat untuk terus lanjut sampai target tercapai.
9. Lacak Perkembangan Tabungan Secara Visual (Opsional)
Punya target tabungan yang divisualisasikan — entah dalam bentuk spreadsheet, grafik, atau bahkan gambar dicoret manual — bisa bantu Anda tetap fokus. Tiap kali setor tabungan, tandai kemajuan Anda.
Visualisasi ini punya efek psikologis yang kuat. Tiap kali Anda lihat grafik naik, ada rasa puas dan bangga, dan ini yang bikin Anda makin semangat.
Tidak sedikit orang dengan penghasilan pas-pasan yang bisa nabung 10 juta dalam 6 bulan, tapi ada juga yang gajinya dua kali lipat dan tidak punya simpanan sama sekali. Bedanya? Ada di pola pikir dan kebiasaan keuangan harian.
Kunci utama dari cara menabung cepat itu bukan cuma soal menahan diri, tapi juga soal strategi: tahu apa yang penting, tahu bagaimana menahan godaan, dan tahu di mana tempat terbaik buat nyimpan uang. Kalau Anda udah punya kombinasi ini, angka Rp10 juta bukan lagi target yang terlalu jauh.
Mulai dari langkah kecil, dan ingat: yang penting bukan seberapa besar Anda nabung hari ini, tapi seberapa konsisten Anda melakukannya selama 6 bulan ke depan.
Kalau Anda butuh produk tabungan harian yang bantu proses ini jadi lebih ringan, bisa pertimbangkan rekening seperti GoMax Savings dari Nobu Bank, yang kasih bunga harian hingga 5% p.a. dengan Gratis Transfer Antar Bank via BIFAST yang akan membuat Anda semakin hemat. Tanpa syarat ribet, dan bisa bantu uang Anda tumbuh tanpa terasa.
Selamat mencoba, semoga targetmu tercapai!