Generasi Z sekarang sudah memasuki usia produktif dan banyak yang baru mulai kerja, ada juga yang masih kuliah tapi udah punya penghasilan dari freelance, bisnis online, atau jadi content creator. Di satu sisi, akses ke peluang finansial lebih terbuka dibanding generasi sebelumnya. Tapi di sisi lain, tantangan juga makin kompleks: biaya hidup naik, gaya hidup digital yang serba instan, ditambah tekanan sosial yang datang dari media sosial walau sebenarnya ini bisa diabaikan.
Ngomongin keuangan buat kamu, Gen Z, itu menarik, karena kamu adalah generasi yang tumbuh dengan teknologi bukan peralihan seperti milenial. Akses ke informasi sudah sangat mudah, tapi justru karena itu, gampang banget kebawa arus termasuk dalam hal keuangan. Artikel ini akan bahas 9 tips keuangan yang relevan agar kamu bisa lebih bijak ngatur uang tanpa kehilangan gaya.
1. Pahami Dulu Aliran Uangmu
Langkah pertama yang sering banget dilupain adalah: kenali dulu arus masuk dan keluar uang. Banyak dari Gen Z yang sudah punya penghasilan, tapi nggak pernah benar-benar tahu ke mana aja uangnya pergi.
Coba luangkan waktu untuk catat semua pengeluaran selama sebulan. Dari bayar makan, transport, langganan digital, sampai jajan kecil di minimarket. Nggak harus pakai aplikasi khusus, catatan di HP atau Google Sheet aja cukup. Dari situ biasanya baru kelihatan: ternyata yang bikin uang cepat habis bukan yang besar, tapi yang kecil dan rutin.
Kalau kamu nggak ngerti ke mana uang pergi, kamu juga nggak akan tahu harus mulai dari mana buat memperbaikinya.
2. Jangan Tunda Punya Dana Darurat
Masalah finansial paling umum yang dialami anak muda adalah panik ketika hal tak terduga terjadi. HP rusak, harus ke dokter, atau tiba-tiba kehilangan pekerjaan. Kalau kamu belum punya tabungan darurat, hal kayak gini bisa bikin kamu terpaksa ngutang yang ujungnya bisa jadi beban jangka panjang.
Idealnya, dana darurat itu minimal 3–6 kali pengeluaran bulanan. Tapi buat yang baru mulai, nggak usah langsung segitu. Mulai dari satu juta, lalu tambah sedikit demi sedikit setiap bulan.
Kamu bisa simpan di rekening berbeda dari rekening harian, atau pakai tabungan harian seperti GoMax Savings nobu Go dari Nobu Bank yang kasih bunga harian, jadi uang kamu tetap produktif sambil standby untuk kebutuhan mendesak.
3. Bijak dengan Gaya Hidup Digital
Generasi Z hidup di era digital yang bikin serba nyaman karena nyaris semua layanan tersedia lewat aplikasi: makanan, transportasi, fashion, hiburan, bahkan pinjaman. Sayangnya, kemudahan ini bisa jadi jebakan.
- Makan tinggal klik, tapi ongkir + pajak + biaya layanan kadang bikin harga naik dua kali lipat.
- Paylater bikin kamu merasa “masih ada uang”, padahal itu utang.
- Flash sale dan FOMO bikin kamu beli barang yang sebenarnya nggak dibutuhin.
Tips uang buat Gen Z di sini adalah: kasih jeda sebelum beli sesuatu. Tunda 1×24 jam sebelum klik “checkout”, dan tanya diri sendiri: “Ini beneran perlu atau cuma impulsif?”
Kebiasaan ini kelihatan sederhana, tapi efeknya besar untuk jangka panjang.
4. Pisahkan Rekening untuk Berbagai Tujuan
Satu rekening untuk semua hal itu rawan bikin kebocoran. Uang gaji, uang jajan, uang nabung, semuanya campur. Akhirnya, tabungan pun kepakai tanpa sadar.
Solusinya: pisahkan rekening berdasarkan tujuan. Misalnya:
- Rekening utama: untuk terima gaji/penghasilan
- Rekening tabungan: untuk simpan dana darurat & tujuan finansial
- Rekening jajan: untuk kebutuhan lifestyle
Cara ini bukan cuma membantu kamu lebih disiplin, tapi juga kasih batas yang jelas antara “uang buat hari ini” dan “uang buat masa depan”.
5. Mulai Investasi, Tapi Jangan Asal Ikut Tren
Banyak Gen Z yang tertarik investasi, dan itu bagus. Tapi yang bahaya adalah ketika investasi cuma ikut-ikutan tanpa paham risiko.
Saham, kripto, dan reksa dana bisa jadi kendaraan investasi yang bagus kalau kamu tahu cara kerjanya.
Tips investasi untuk Gen Z:
- Mulai dari jumlah kecil
- Pilih produk yang sesuai dengan profil risiko
- Pelajari dulu, baru masuk
Reksa dana pasar uang cocok buat pemula yang mau aman dan stabil. Kalau kamu udah lebih paham, baru boleh coba saham atau instrumen lain. Hindari investasi yang menjanjikan “cuan cepat”, apalagi kalau nggak jelas legalitasnya.
6. Bangun Kebiasaan Menabung Rutin
Menabung itu soal konsistensi, bukan soal besar-kecil nominalnya. Lebih baik menabung Rp100 ribu setiap minggu, daripada sekali Rp1 juta lalu berhenti 3 bulan.
Biar lebih ringan, kamu bisa pakai sistem otomatis:
- Aktifkan autodebet dari rekening utama ke rekening tabungan
- Ikut program menabung di aplikasi bank yang kasih fitur reminder harian
- Gunakan fitur micro-saving (nabung dari pembulatan belanja)
Buat kamu yang merasa “susah banget nyisihin uang”, mulai dengan jumlah yang sangat kecil. Misalnya Rp10.000 per hari. Nggak kerasa, sebulan bisa jadi Rp300 ribu. Dalam setahun udah Rp3,6 juta — cukup buat liburan, gadget baru, atau sebagai awal dana darurat.
7. Kenali dan Kelola Emosi Finansial
Ini poin yang jarang dibahas tapi penting. Banyak keputusan keuangan buruk bukan karena gak tahu ilmunya, tapi karena kalah sama emosi. Misalnya:
- Beli barang mahal karena pengen pamer
- Ngutang karena malu bilang “gak mampu”
- Gagal nabung karena pengen “self reward”
Sebagai Gen Z yang tumbuh dengan tekanan sosial dari media digital, penting banget buat kamu punya filter: mana kebutuhan, mana keinginan. Mana keputusan logis, mana karena dorongan emosi. Edukasi keuangan gak cukup kalau gak dibarengi dengan pengendalian diri.
8. Belajar dari Sekarang, Jangan Tunggu Nanti
Banyak orang berpikir, “nanti aja belajar keuangan kalau udah mapan”. Padahal, justru sebaliknya. Kamu akan susah mapan kalau gak ngerti cara kelola uang dari awal.
Edukasi keuangan bisa dimulai dari hal paling dasar: baca buku, denger podcast, ikut webinar, atau ikuti akun edukasi finansial yang kredibel.
Makin cepat kamu belajar, makin banyak kesalahan yang bisa kamu hindari. Dan itu artinya, kamu punya waktu lebih panjang buat membangun aset, bukan memperbaiki kesalahan.
9. Punya Penghasilan Tambahan? Bagus, Asal Dikelola
Gen Z dikenal fleksibel dan kreatif. Banyak yang punya side hustle, freelance, atau bisnis kecil-kecilan. Ini hal positif — tapi tantangannya adalah uang tambahan seringkali habis tanpa jejak.
Kalau kamu punya penghasilan lebih dari satu sumber, cobalah atur dengan cara sederhana:
- Penghasilan utama: buat kebutuhan dan tabungan
- Penghasilan tambahan: buat investasi atau upgrade diri (ikut kursus, beli alat kerja, dll.)
Jangan anggap semua penghasilan ekstra sebagai “uang jajan”. Dengan strategi yang benar, penghasilan tambahan bisa bantu kamu lebih cepat mencapai tujuan finansial.
Uang adalah Alat, Bukan Tujuan
Uang itu penting, tapi bukan segalanya. Yang jauh lebih penting adalah kebiasaan dan mindset kamu terhadap uang. Sebagai Gen Z, kamu punya keunggulan: masih muda, punya banyak waktu, dan punya akses informasi yang luas.
Tinggal pilih: mau biarin uang terus numpang lewat, atau mulai kelola supaya bisa bantu wujudkan hidup yang kamu mau?
Kamu nggak harus langsung jadi financial expert. Cukup mulai dari satu perubahan kecil: catat pengeluaran, pisah rekening, atau nabung harian. Langkah kecil yang konsisten akan jauh lebih berdampak daripada rencana besar yang gak pernah dijalankan.
Dan ingat, kamu gak harus jalan sendiri. Banyak tools dan produk keuangan yang bisa bantu kamu mulai. Salah satunya GoMax Savings dari Nobu Bank yang kasih bunga harian sampai 5% p.a — cocok buat anak muda yang mau uangnya tumbuh, tapi tetap aman dan cair kapan aja.
Selamat mengatur uangmu, Gen Z. Kamu lebih capable dari yang kamu pikirkan.