Masa kuliah itu sering dianggap fase peralihan dari remaja menuju dewasa. Banyak hal baru: hidup jauh dari orang tua, ngatur waktu sendiri, sampai ngatur keuangan sendiri. Tapi justru di titik inilah, banyak mahasiswa yang gagal belajar soal manajemen uang.
Gak sedikit yang habis uang bulanan sebelum tanggal muda, punya utang ke teman, bahkan terjerat pinjaman online karena alasan sepele: butuh cepat, gak sempat mikir panjang.
Masalahnya, kebiasaan finansial yang terbentuk waktu kuliah, bisa jadi pola yang kebawa sampai nanti kerja. Dan kalau dari awal udah salah kelola, bisa-bisa terus keteteran meski penghasilan naik. Yuk bahas 5 kesalahan finansial paling umum yang sering kejadian di kalangan mahasiswa, dan gimana cara ngehindarinnya.
1. Gak Punya Catatan Keuangan Sama Sekali
Ini kesalahan paling mendasar, tapi juga paling sering kejadian. Banyak mahasiswa merasa uang bulanan masih cukup, jadi gak merasa perlu nyatat pemasukan dan pengeluaran.
Padahal, catatan keuangan itu penting banget buat tahu ke mana uang kamu pergi setiap bulan.
Tanpa pencatatan, kamu bakal sering ngerasa uang “tiba-tiba habis”. Dan parahnya, kamu gak tahu apa yang harus dikoreksi.
Solusi:
- Mulai dengan aplikasi keuangan gratis kayak Money Lover, Spendee, atau cukup pakai Google Spreadsheet
- Minimal, catat 3 kategori besar: makan, transportasi, dan pengeluaran tak terduga
- Review tiap minggu biar tahu pola boros kamu
2. Over-Spending Demi Gaya Hidup Sosial
Gengsi nongkrong, ngopi di tempat hits, beli gadget terbaru, ikut-ikutan langganan streaming—semua itu mungkin kelihatan kecil, tapi kalau ditotal bisa makan 30–50% uang bulanan kamu.
Banyak mahasiswa yang pengin eksis, gak mau ketinggalan tren. Sayangnya, ini sering bikin kamu belanja bukan berdasarkan kebutuhan, tapi biar “gak ketinggalan.”
Solusi:
- Bedain antara kebutuhan dan keinginan
- Kasih batas maksimal uang nongkrong tiap minggu
- Gak semua ajakan harus diikuti—kadang bilang “enggak” bisa nyelametin keuanganmu
3. Gak Siapin Dana Darurat Kecil-Kecilan
Dana darurat sering dikira cuma penting buat orang kerja. Tapi kenyataannya, mahasiswa pun butuh. Gak semua situasi bisa diprediksi—tiba-tiba sakit, laptop rusak, atau ada pengeluaran mendesak buat kampus.
Kalau kamu gak punya simpanan darurat, pilihan yang sering diambil: ngutang ke teman, minta lagi ke orang tua, atau yang lebih bahaya—ambil pinjol.
Solusi:
- Sisihkan minimal 5–10% uang bulanan buat dana darurat
- Simpan di dompet digital yang gak kamu akses tiap hari
- Target awal: punya dana darurat 1–2 juta sebagai buffer
4. Ngambil Utang atau Pinjaman Online Tanpa Hitung Risikonya
Sekarang pinjaman makin gampang diakses. Cukup upload KTP dan selfie, uang bisa cair dalam hitungan menit. Dan gak sedikit mahasiswa yang terjebak pakai pinjol buat hal-hal konsumtif: beli HP, bayar tiket konser, atau tutup lubang dari bulan sebelumnya.
Masalahnya, pinjol punya bunga tinggi dan jatuh tempo pendek. Kalau gak disiplin bayar, bisa menumpuk dan ujung-ujungnya kena tagihan yang jauh lebih besar dari jumlah pinjaman.
Solusi:
- Hindari pinjaman untuk hal konsumtif
- Kalau terpaksa minjam, pastikan sumbernya resmi (seperti KTA dari bank atau koperasi kampus)
- Hitung kemampuan bayar kamu sebelum ambil keputusan
5. Gak Belajar Nyiapin Rencana Keuangan Jangka Pendek
Banyak mahasiswa yang hidup dari hari ke hari. Uang bulanan dipakai begitu datang, tanpa mikirin rencana 3–6 bulan ke depan. Padahal kamu bisa punya banyak tujuan jangka pendek selama kuliah:
- Nabung buat beli laptop baru
- Biaya KKN atau skripsi
- Rencana short trip bareng teman
- Biaya wisuda
Tanpa rencana, kamu akan keteteran setiap kali butuh uang dalam jumlah agak besar. Dan akhirnya, lagi-lagi: utang.
Solusi:
- Buat daftar rencana jangka pendek dan estimasi biaya
- Pecah jadi target bulanan
- Tabung di rekening terpisah atau fitur e-wallet biar gak kecampur uang bulanan, bisa pilih tabungan dengan bunga harian hingga 5% p.a. seperti GoMax Savings atau membuka tabungan berjangka seperti deposito online yang menawarkan bunga hingga 7% p.a. di nobu Go
Bonus: Tips Simpel Mahasiswa Biar Keuangan Lebih Terkontrol
- Gunakan metode amplop atau budgeting digital
- Hindari kebiasaan “mentraktir balik” kalau memang gak mampu
- Coba cari penghasilan sampingan dari skill yang kamu punya (desain, ngajar, bikin konten)
- Konsisten lebih penting daripada jumlah—nabung Rp20 ribu seminggu lebih baik daripada gak sama sekali
Masa kuliah adalah waktu terbaik buat belajar melek finansial. Karena di fase ini, kamu masih bisa “salah” tanpa dampak terlalu besar. Tapi kalau kamu terus membiarkan kesalahan finansial yang sama terjadi tanpa perbaikan, itu bisa jadi bom waktu di masa depan.
Mulai dari kebiasaan kecil: nyatat pengeluaran, bilang enggak kalau diajak nongkrong mahal, dan nyisihin uang walau sedikit. Kamu gak harus jadi ahli finansial sekarang juga. Tapi kamu bisa mulai jadi pribadi yang lebih sadar dan bertanggung jawab sama uangmu sendiri.Karena percayalah, kebiasaan baik soal uang di masa kuliah bisa jadi fondasi yang bikin hidupmu jauh lebih stabil di masa depan.